BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang Masalah
Model pembelajaran Interaktif adalah
suatu cara atau teknik pembelajaran yang digunakan guru pada saat menyajikan
bahan pelajaran dimana guru pemeran utama dalam menciptakan situasi interaktif
yang edukatif, yakni interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan
dengan sumber pembelajaran dalam menunjang tercapainya tujuan belajar. Menurut Djamarah
(1998) proses belajar mengajar keterlibatan siswa harus secara totalitas,
artinya melibatkan pikiran, penglihatan, pendengaran dan psikomotor (keterampilan,
salah satunya sambil menulis). Dalam proses mengajar seorang guru harus
mengajak siswa untuk mendengarkan, menyajikan media yang dapat dilihat, memberi
kesmpatan untuk menulis dan mengajukan pertanyaan atau tanggapan sehingga
terjadi dialog kreatif yang menunjukan proses belajar mengajar yang interaktif.
Pengembangan model Pembelajaran
interaktif dalam mata pelajaran PKN dapat dilakukan guru pada semua pokok
bahasan, dengan syarat harus memperhatikan Sembilan hal yakni : motovasi,
pemusatan perhatian, latar belakang siswa dan konteksitas materi pelajaran,
perbedaan individual siswa, belajar sambil bermain, belajar sambil bekerja,
belajar menemukan dan memecahkan permasalahan serta hubungan sosial. Dalam
proses kegiatan belajar mengajar yang interaktif, guru berperan sebagai
pengajar, motivator, fasilitator, mediator, evaluator, pembimbing dan
pembaru. Dengan demikian kedudukan siswa dalan kegiatan pem,belajaran di dalam
kelas melalui peran aktif, dimana aktifitasnya dapat diukur dari kegiatan memperhatikan,
memcatat, bertanya menjawab, mengemukakan pendapat dan mengerjakan tugas, baik
tugas kelompok maupun tugas individu. Dalam situasi belajar yang demikian siswa
akan mendapatkan pengalaman yang berkesan, menyenangkan dan tidak membosankan.
Guru dalam proses belajar mengajar
yang interaktif dapat mengembangkan teknik bertanya efektif atau melakuakan
dialog kreatif dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa. Sifat pertanyaan
dapat mengungkapkan sesuatu atau memiliki sifat inkuiri sehingga melalui
pertanyaan yang diajukan, siswa dikembangkan kemampuannya kea rah berfikir
kreatif dalam menghadapi sesuatu. Beberapa komponon yang harus dikuasai oleh
guru dalam menyampaikan pertanyaan yaitu pertanyaan harus mudah dimengerti oleh
siswa, memberi acuan, pemusatan perhatian, pemindahan giliran dan penyebaran,
pemberian waktu berpikir kepada siswa serta pemberian tuntutan. Sedangkan jenis
pertanyaan untuk mengembangkan model dialog kreatif ada enam jenis yaitu :
pertanyaan mengingat, mendeskripsikan, menjelaskan, sintesis, menilai dan
pertanyaan terbuka. Untuk meningkatkan interaksi dalam proses belajar mengajar,
guru hendaknya mengajukan pertanyaan dengan memberi kesempatan kepada siswa
untuk mendiskusikan jawaban dan menjadi dinding pemantul atas jawaban siswa.
Sementara itu Ahmadi (1984;35) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah hasil
yang dicapai dalam suatu usaha, dalam hal ini hasil belajar berupa perwujudan
prestasi belajar siswa yang dapat dilihat pada nilai setiap mengikuti tes hasil
belajar.
2.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan Latar Belakang diatas, maka dirumuskan masalah :
1). Apakah yang dimaksud model pembelajaran
interaktif ?
2). Bagaimana karakteristik model pembelajaran
tersebut ?
3). Untuk siapakah tujuan dan manfaat model
pembelajaran tersebut ?
4). Berapa banyak langkah-langkah model
pembelajaran tersebut ?
3.
Tujuan
Penulisan
Tujuan penulisan
makalah ini adalah :
1). Menjelaskan hakikat
model pembelajaran interaktif.
2). Menjelaskan
karakteristik model pembelajaran interaktif.
3). Menyebutkan tujuan
dan manfaat model pembelajaran interaktif.
4). Menyebutkan
langkah-langkah model pembelajaran interaktif.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Hakikat
Model Pembelajaran Interaktif
Secara khusus,
istilah model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman
dalam melakukan suatu kegiatan. Sunarwan (1991) dalam Sobry Sutikno (2004 :15) “Mengartikan model
merupakan gambaran tentang keadaan
nyata. Model pembelajaran atau
model mengajar sebagai suatu rencana atau pola yang digunakan dalam mengatur
materi pelajaran, dan memberi petunjuk kepada mengajar di kelas dalam setting
pengajaran. Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para
perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan
aktivitas belajar mengajar”.
“
Model pembelajaran interaktif sering dikenal dengan nama pendekatan pertanyaan anak. Model ini dirancang agar
siswa akan bertanya dan kemudian menemukan jawaban pertanyaan mereka sendiri. Meskipun
anak-anak mengajukan pertanyaan dalam kegiatan bebas, pertanyaan-pertanyaan
tersebut akan terlalu melebar dan seringkali kabur sehingga kurang terfokus.” (Faire
& Cosgrove dalam Harlen, 1992).
Model
pembelajaran Interaktif adalah suatu cara atau teknik pembelajaran yang
digunakan guru pada saat menyajikan bahan pelajaran dimana guru pemeran utama
dalam menciptakan situasi interaktif yang edukatif, yakni interaksi antara guru
dengan siswa, siswa dengan siswa dan dengan sumber pembelajaran dalam menunjang
tercapainya tujuan belajar. (Huda, A., (2012))
Kondisi belajar mengajar yang
interaktif adalah adanya minat dan perhatian siswa dalam belajar, yang
merupakan faktor utama penentu derajat keaktifan siswa.
2. Karakteristik Pembelajaran
Interaktif
Usman.M.Uzer (1990), “mengatakan
bahwa pola interaksi optimal antara guru dan siswa, antara siswa dan guru dan
antara siswa dan siswa merupakan komunikasi multiarah yang sesuai dengan konsep
siswa aktif. Sebagaimana yang dikehendaki para ahli dalam pendidikan modern,
hal ini sulit terjadi pada pelaksananannya karena pada umumnya interaksi hanya
terjadi antar siswa pandai dan guru. Agar siswa termotivasi dalam komunikasi
multiarah, maka guru perlu memilih strategi pembelajaran yang menyenangkan.”
Sebagaimana pendapat Murray (1984)
yang menyatakan : “Hal-hal yang bersifat menyenangkan dapat menggali dan
mengembangkan motivasi siswa. Motivasi siswa dipengaruhi taraf kelsulitan
materi. Ini berarti motivasi dapat berkurang apabila materi pembelajaran
mempunyai taraf kesulitan yang tinggi atau sebaliknya. Tetapi dapat juga taraf
kesulitan justru tergantung pada motivasi siswa.”
Hal tersebut didukung oleh Sagimun dan Bimo
Walgito (1983) yang menyatakan bahwa : “Untuk membangkitkan emosi intelektual,
siswa diberi semacam permainan-permainan atau teka-teki atau cerita-cerita yang
berkaitan dengan materi yang hndak diajarkan”.
Murray dan Bimo Wlgito (1983) menyatakan
bahwa : “Siswa usia anak-anak senang belajar hal-hal yang nyata, dan yang
menyenangkan. Guru dalam proses belajar mengajar yang interaktif dapat
mengembangkan teknik bertanya efektif atau melakuakan dialog kreatif dengan
mengajukan pertanyaan kepada siswa. Sifat pertanyaan dapat mengungkapkan
sesuatu sehingga melalui pertanyaan yang diajukan, siswa dikembangkan
kemampuannya kearah berfikir kreatif dalam menghadapi sesuatu.”
Beberapa komponen yang harus
dikuasai oleh guru dalam menyampaikan pertanyaan yaitu :
·
Pertanyaan harus mudah dimengerti
oleh siswa.
·
Memberi acuan.
·
Pemusatan perhatian
·
Pemindahan giliran dan penyebaran.
·
Pemberian waktu berpikir kepada
siswa serta pemberian tuntutan.
Sedangkan jenis pertanyaan untuk
mengembangkan model dialog kreatif ada enam jenis yaitu : pertanyaan mengingat,
mendeskripsikan, menjelaskan, sintesis, menilai dan pertanyaan terbuka. Untuk
meningkatkan interaksi dalam proses belajar mengajar, guru hendaknya mengajukan
pertanyaan dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan jawaban
dan menjadi dinding pemantul atas jawaban siswa.
Sementara itu Ahmadi (1984;35)
mengemukakan bahwa : “Hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam suatu
usaha, dalam hal ini hasil belajar berupa perwujudan prestasi belajar siswa
yang dapat dilihat pada nilai setiap mengikuti tes hasil belajar.”
Pembelajaran dapat dikatakan
interaktif jika para siswa terlibat secara aktif dan positif baik mental maupun
fisik dalam keseluruhan proses kegiatan pembelajaran. Suparman (1997)
mengemukakan karakteristik pembelajaran interaktif yaitu :
Ø Terdapat
variasi kegiatan baik klasikal, kelompok maupun perorangan.
Ø Keterlibatan
mental (pikiran dan perasaan) siswa yang tinggi.
Ø Guru berperan
sebagai fasilitator belajar, nara sumber (resource person), manajer kelas yang
demokratis.
Ø Menerapkan pola komunikasi banyak arah.
Ø Suasana
kelas yang fleksibel, demokratis dan menantang dab tetap terkendali oleh tujuan
yang telah ditetapkan.
Ø Potensi
dapat menghasilkan dampak pembelajaran (inntructional effect) dan dampak
pengiring (nurturant effect).
Ø Dapat
digunakan didalam dan atau diluar kelas/ruangan.
Dengan melihat data diatas maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristik model pembelajaran interaktif
adalah :
v
Guru bertanya pada siswa untuk
mencari dan menulis atau mengajukan pertanyaan seputar materi yang akan
dibahas.
v
Pola interaksi optimal antara guru
dan siswa, antara siswa dan guru dan antara siswa dan siswa. (Usman.M.Uzer
(1990))
v
Anak akan Menemukan jawaban
pertanyaan mereka sendiri. (Faire & Cosgrove dalam Harlen, 1992).
3. Tujuan dan Manfaat
Tujuan :
i.
Menghilangkan dinding pemisah guru dan siswa
ii.
Menggali dan memanfaatkan potensi siswa
secara optimal
iii.
Menjalin kemitraan guru dan siswa
iv.
Mempermudah penyerapan informasi
v.
Suasana menyenangkan “fun” .
vi.
Memberikan kesempatan siswa untuk belajar
secara optimal . (Suprayekti (2003: 35))
Manfaat :
i.
Siswa belajar mengajukan pertanyaan,
mencoba merumuskan pertanyaannya dan mencoba menemukan jawaban terhadap
pertanyaannya sendiri dengan melakukan kegiatan penyelidikan. Dengan cara itu
diharapkan siswa atau anak menjadi kritis dan aktif belajar.
ii.
Untuk dapat menambah pengetahuan dan
wawasan bagi pengembangan keilmuan terutama dibidang pengajaran PKN.
iii.
Siswa dapat mengetahui sejauh mana
kemampuan yang mereka miliki dalam memahami pelajaran. (kornelius, 2012)
4.
Langkah-langkah
Model Pembelajaran Interaktif
“Guru perlu
mengambil langkah khusus untuk mengumpulkan, memilah, dan mengubah pertanyaan-pertanyaan tersebut ke dalam
kegiatan khusus. Pembelajaran interaktif merinci langkah-langkah ini dan
menampilkan suatu struktur untuk suatu pelajaran PKN
yang melibatkan pengumpulan dan pertimbangan terhadap pertanyaan-pertanyaan
siswa sebagai pusatnya” (Harlen, 1992:48-50).
Model pembelajaran interaktif
memiliki lima langkah. Langkah-langkah penerapan model pembelajaran Interaktif
diawali dengan : (Irsyadi, 2011)
A.
Tahap
pengantar. Guru mengorganisasikan kelas dan
meminta pertanyaan seputar materi yang akan di pelajari.
B. Tahap aktivitas atau
pemecahan masalah. Siswa mencari sendiri jawaban
seputar pertanyaan yang diajukan dengan cara melihat buku atau media yang lain.
Namun tetap dalam pengawasan guru.
C. Tahap saling membagi
dan diskusi. Siswa memberikan informasi kepada
rekannya seputar jawaban yang dia temukan.
D. Tahap meringkas.
Siswa membuat catatan apa yang dipelajari pada saat itu.
E. Tahap Refleksi,
pada pertemuan berikutnya di kelas
dibahas hasil penyelidikan mereka, dilakukan pembandingan untuk
memantapkan hal-hal yang sudah jelas dan memisahkan hal-hal yang masih perlu
diselidiki lebih jauh.
5.
Tahapan
Implementasi Terhadap Pembelajaran PKN
Disini kami memiliki contoh kasus
pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran interaktif terhadap
pembelajaran PKN di SD.
PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATERI PKN
SD
Pada awal penerapan model pembelajaran interaktif dengan kerja kelompok,
guru masih sulit membuat desain
pembelajarannya. Namun setelah melakukan diskusi dengan pembimbing dan guru
observer tentang kekurangan dan kelebihan guru dalam melaksanakan pembelajaran,
dan para pengamat dan peneliti memberikan masukan dan saran perbaikan serta
antisipasi apabila menghadapi kendala saat melaksanakan pembelajaran, guru
dapat membuat desain pembelajaran dengan baik.
Pada penerapan model pembelajaran interaktif, awalnya kegiatan guru..sesuai
dengan langkah-langkah model pembelajaran. Namun beberapa saat kemudian guru
kurang percaya diri dan kegiatan kembali pada kegiatan konvensional yang biasa
dilakukannya, yaitu menjelaskan materi pelajaran. Namun setelah beberapa kali
melaksanakan pembelajaran dan berdiskusi dengan para pengamat, guru..sudah
lebih baik penampilannya dan lebih percaya diri. Sementara itu siswa juga sudah
terbiasa dengan model pembelajaran yang diterapkan guru.
Setelah beberapa kali mengalami proses pembelajaran yang diterapkan guru,
kinerja siswa semakin meningkat. Siswa aktif melakukan diskusi dan kerja
kelompok. Sebelum pembelajaran dimulai siswa telah siap dengan tugas yang
diberikan guru pada pembelajaran sbelumnya. Kinerja belajar peserta didik dalam
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran interaktif dengan kerja
kelompok meningkat. Peserta didik sangat antusias membahas topik dalam dikusi
dan berusaha menjawab dan menemukan informasi tentang topik. Peserta didik
aktif melakukan diskusi kelompok untuk mencari tahu jawaban dari pertanyaan
yang diajukan sebelumnya. Kerja kelompok dapat memperbaiki dan meningkatkan
kinerja belajar peserta didik dan kreativitas peserta didik meningkat. Peserta
didik berusaha untuk belajar lebih giat agar dapat menemukan dan membuat
pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan saat pembelajaran
Matematikaberikutnya.
Dengan kerja kelompok, siswa dapat saling bertukar informasi dengan sesama
anggota kelompok. Peserta didik aktif mengerjakan tugas sesuai dengan beban dan
tanggung jawab yang diberikan ketua kelompok. Setiap anggota kelompok dapat
bertanya kepada anggota lainnya jika dirinya belum paham betul dengan tugas dan
tanggung jawabnya serta anggota kelompok lain yang lebih pandai dapat
menjelaskan sehingga semua anggota kelompok memiliki persepsi dan pendapat yang
sama tentang topik yang dibahas.
Setelah beberapa kali mengalami pembelajaran interaktif, peserta didik
sudah terbiasa dengan model pembelajaran tersebut. Setiap pembelajaran PKN peserta didik selalu siap dengan tugas pekerjaan rumahnya dan siap
menyerahkannya kepada guru di kelas. Dalam pembelejaran PKN peserta didik aktif terlibat dalam diskusi dan kerja kelompok. Tidak ada
siswa yang bermalas-malasan atau diam saja saat diskusi dan kerja kelompok.
Secara cekatan mereka melakukan diskusi dan kerja kelompok. Semua peserta didik
sudah mengetahui tugas dan tanggung jawabnya masing-masing dalam kelompok.
Mereka kompak dan diantara mereka tidak ada yang saling menyalahkan atau merasa
dirinya lebih pintar dari teman yang lainnya.
Kreativitas peserta didik yang terpelihara baik sangat mendukung
peningkatan prestasi belajarnya. Kinerja guru meningkat dan mereka sudah dapat
mengatasi kendala yang timbul saat penerapan pembelajaran interaktif, antara
lain dengan membaca banyak buku referensi PKN selain buku yang dimiliki peserta didik dan menyiapkan tugas siswa berikut
pedoman penilaian dengan baik.
Kendala yang dihadapi guru dalam
menerapkan model pembelajaran interaktif dengan kerja kelompok adalah bahwa
peserta didik yang merasa pandai tidak mau bekerja sama dengan teman yang tidak
pandai. Guru sulit mempersatukan mereka dalam sebuah kelompok. Setelah
diberikan pengarahan tentang pentingnya kerja sama dan saling berbagi, barulah
siswa mau bergabung dalam sebuah kelompok untuk berdiskusi dan bekerja sama.
BAB III
PENUTUP
Dengan demikian dapat
ditarik kesimpulan :
Model
pembelajaran interaktif adalah Model pembelajaran yang sering dikenal dengan
nama pendekatan pertanyaan anak. Model
ini dirancang agar siswa akan bertanya dan kemudian menemukan jawaban
pertanyaan mereka sendiri. Meskipun anak-anak mengajukan pertanyaan dalam
kegiatan bebas, pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terlalu melebar dan
seringkali kabur sehingga kurang terfokus. (Faire & Cosgrove dalam Harlen,
1992)
Karakteristik
model pembelajaran interaktif adalah :
v
Guru bertanya pada siswa untuk
mencari dan menulis atau mengajukan pertanyaan seputar materi yang akan
dibahas.
v
Pola interaksi optimal antara guru
dan siswa, antara siswa dan guru dan antara siswa dan siswa. (Usman.M.Uzer
(1990))
v
Anak akan Menemukan jawaban
pertanyaan mereka sendiri. (Faire & Cosgrove dalam Harlen, 1992).
Model pembelajaran interaktif di
siapkan untuk membantu atau menambah wawasan pngetahuan bagi guru dan agar anak
pun dapat mengukur kemampuannya sampai selebih mana.
Terdapat
lima langkah model pembelajaran interaktif. (irsyadi, 2012)
·
Tahap pengantar.
·
Tahap aktivitas atau
pemecahan masalah.
·
Tahap saling membagi
dan diskusi.
·
Tahap meringkas.
·
Tahap refleksi.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri. 1998. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: Rineka
Cipta
Harlen Lestari Mikarsa dkk, 1992 Pendidikan Anak di SD
: Universitas Terbuka
Huda, Ahmad., 2012. http://www.slideshare.net/AhmadH6/model-pembelajaran
interaktif.
Diakses tanggal 11 November 2013
Irsyadi, 2011. Penerapan model pembelajaran interaktif.
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/13842.
Diakses tanggal 09 Nopember 2013
Kornelius, (2012). Penerapan metode kelompok interaktif dalam
meningkatkan hasil
Balajar siswa pada mata
pelajaran PKN kelas VI SD Negri 033 awo
awo kabupaten luwu utara. http://pendidikannegeriku.wordpress.com/2012/04/21/. Diakses tanggal 10 Nopember 2013
Maesaroh, Imas. 2010. Pendekatan dan metode model pembelajarna PKN
SD.
http://imasmaesaroh.blogspot.com/2010/12/pendekatan-dan-metodemodel-pembelajaran.html.
Diakses tanggal 11 November 2013
Mulyana, A. 2012. Model pembelajaran interaktif.
http://ainamulyana.blogspot.com/2012/02/model-pembelajaran-interaktif.html.
Diakses tanggal 06 November 2013
Wahyuningsih,
M. 2012. Contoh jurnal untuk PTK.
http://gurupkn-majalengka.blogspot.com/2012/04/contoh-jurnal-untuk-ptk-model.html.
Diakses tanggal 11 November 201
W.
Bimo , Ahmadi, 1989, Teori-teori
Belajar, Jakarta : Erlangga.
Suprayekti.
(2003:35). Seminar Metode Pembelajaran. Hand Out mahasiswa KKN PPL
UNY.
Sobry, S., (2004). Model Pembelajaran Interaksi Sosial,
Pembelajaran Efektif dan
Retorika :NTP Press. Mataram
Udin S.
Winataputra, 2007 Materi dan Pembelajaran
IPS SD : Universitas
Terbuka.
Usman, Uzer, (2000). Menjadi
Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosda karya.
NN. (2012). Model pembelajaran interaktif.
http://ebud10.blogspot.com/2012/11/model-pembelajaran-interaktif.html. Diakses tanggal 06 November 2013
RENCANA
PROSES PEMBELAJARAN
Satuan
Pendidikan : Sekolah
Dasar
Mata
Pelajaran :
Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas
/ Semester :
V / 1
Pokok
Bahasan :
Menjaga Keutuhan Negara Indonesia
Sub
Pokok Bahasan :
Persatuan dan Kasatuan Indonesia
Alokasi
Waktu :
2 x 35 menit
1.
Standar
Kompetensi :
1.1
Mamahami Pentingnya
Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2.
Kompetensi
Dasar :
1.2
Mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
3.
Indikator
:
Ø Menggambarkan
Wilayah Indonesia.
Ø Menjelaskan
Pentingnya Berperan Serta Dalam Menjaga Keutuhan Indonesia.
Ø Menguraikan
Cara Berperan Serta Dalam Menjaga Keutuhan Indonesia.
4.
Tujuan
Pembelajaran
Melalui Metode Diskusi, Siswa Dapat
Menguraikan Pentingnya Menjaga Keutuhan NKRI Dengan Tepat.
5.
Materi
Pokok
·
Wilayah Indonesia.
·
Berperan Aktif Dalam Menjaga
Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
6.
Model,
Metode, Media dan Sumber Belajar.
Model : Model Pembelajaran
Interaktif.
Metode : Diskusi dan Penugasan.
Media : Proyektor.
Sumber : Buku Paket Pendidikan
Kewarganegaraan Kelas V SD Penulis : Setiati Widiastuti
7.
Langkah-langkah
Pembelajaran
Tahap
|
Waktu
|
Kagiatan Guru
|
Kegiatan Siswa
|
Kegiatan Awal
|
3 Menit
|
Guru masuk kedalam ruang kelas dan memberi salam
|
Siswa menjawab salam guru dan telah siap untuk
mengikuti pembelajar dengan ciri buku catatan dan alat tulis telah berada
diatas meja.
|
|
3 menit
|
Guru bertanya kehadiran siswa kepada ketua murid
|
Ketua murid mengecek dan menjawab pertanyaan guru.
|
Tahap
Pengantar
|
3 menit
|
Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok kecil.
|
Siswa berkumpul dengan anggota kelompoknya.
|
|
3 menit
|
Guru Menulis kata “ Menjaga Keutuhan Indonesia”
pada white board
|
Siswa memperhatikan guru
|
|
10 Menit
|
Guru meminta siswa untuk membuat pertanyaan
seputar menjaga kesatuan NKRI
|
Siswa membuat pertanyaan pada kertas dengan aturan
satu kelompok satu kertas dan satu orang satu pertanyaan.
|
|
3 menit
|
Guru meminta siswa untuk mengumpulkan semua
pertanyaan.
|
Perwakilan kelompok mengumpulkan pertanyaan dimeja
guru.
|
|
20 menit
|
guru menjelaskan materi.
|
Siswa mendengarkan guru.
|
Tahap
Aktivitas atau pemecahan masalah
|
10 menit
|
Guru memilah soal dan membagikan soal yang telah
dibuat siswa kepada setiap kelompok .
|
Siswa mencari jawaban dari setiap soal yang mereka
dapatkan dengan cara berdiskusi dengan anggota kelompoknya.
|
Tahap saling
membagi dan diskusi
|
2 menit
|
Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya.
|
Siswa membacakan jawaban didepan kelas.
|
Tahap
meringkas
|
10 menit
|
Guru meminta siswa untuk menulis materi di buku
catatan.
|
Siswa menulis.
|
Tahap refleksi
|
5 menit
|
Guru bertanya pada siswa tentang materi yang telah
diajarkan dengan cara bertanya “ belajar apa kita hari ini ?”
|
Siswa menjawab pertanyaan dari guru.
|
|
1 menit
|
Guru meminta siswa untuk istirahat.
|
Siswa beristirahat diluar kelas.
|
8.
Evaluasi
Prosedur Tes :
Tes Proses
Jenis Tes : Tertulis
Bentuk Tes : Isian
Alat Tes : Soal
Evaluasi
Instrumen Tes :
Proses
No
|
Nama
|
Keaktifan
|
Kerjasama
|
Ketepatan
|
|||||||||
A
|
B
|
C
|
D
|
A
|
B
|
C
|
D
|
A
|
B
|
C
|
D
|
||
1
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah
Dalam %
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Ket :
A = 80 – 100 (Baik Sekali)
B = 70-80 (Baik)
C = 60-70 (Cukup)
D = < 60 ( Kurang)
SOAL EVALUASI
1. NKRI adalah kependekan dari....
2. Cara kita menjunjung tanah air indonesia adalah
dengan cara menjaga ...
3. Cara-cara sederhana untuk turut berperan menjaga
keutuhan Indonesia adalah dengan....
4. Dari sabang sampai merauke berjajar pulau pulau ,
artinya Indonesia terdiri atas.......
5. Cara seorang murid menjaga kesatuan NKRI adalah
............
KUNCI JAWABAN
1. Negara Kesatuan Republik Indonesia
2. Keutuhan Negara kesatuan indonesia
3. Mentaati peraturan, saling menghormati perbedaan.
4. Pulau pulau yang amat banyak.
5. Dengan cara belajar dengan tekun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar