Selasa, 18 Maret 2014

MODEL PEMBELAJARAN INTERAKFTIF



BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang Masalah
Model pembelajaran Interaktif adalah suatu cara atau teknik pembelajaran yang digunakan guru pada saat menyajikan bahan pelajaran dimana guru pemeran utama dalam menciptakan situasi interaktif yang edukatif, yakni interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan dengan sumber pembelajaran dalam menunjang tercapainya tujuan belajar. Menurut Djamarah (1998) proses belajar mengajar keterlibatan siswa harus secara totalitas, artinya melibatkan pikiran, penglihatan, pendengaran dan psikomotor (keterampilan, salah satunya sambil menulis). Dalam proses mengajar seorang guru harus mengajak siswa untuk mendengarkan, menyajikan media yang dapat dilihat, memberi kesmpatan untuk menulis dan mengajukan pertanyaan atau tanggapan sehingga terjadi dialog kreatif yang menunjukan proses belajar mengajar yang interaktif.
Pengembangan model Pembelajaran interaktif dalam mata pelajaran PKN dapat dilakukan guru pada semua pokok bahasan, dengan syarat harus memperhatikan Sembilan hal yakni : motovasi, pemusatan perhatian, latar belakang siswa dan konteksitas materi pelajaran, perbedaan individual siswa, belajar sambil bermain, belajar sambil bekerja, belajar menemukan dan memecahkan permasalahan serta hubungan sosial. Dalam proses kegiatan belajar mengajar yang interaktif, guru berperan sebagai pengajar, motivator, fasilitator,  mediator, evaluator, pembimbing dan pembaru. Dengan demikian kedudukan siswa dalan kegiatan pem,belajaran di dalam kelas melalui peran aktif, dimana aktifitasnya dapat diukur dari kegiatan memperhatikan, memcatat, bertanya menjawab, mengemukakan pendapat dan mengerjakan tugas, baik tugas kelompok maupun tugas individu. Dalam situasi belajar yang demikian siswa akan mendapatkan pengalaman yang berkesan, menyenangkan dan tidak membosankan.
Guru dalam proses belajar mengajar yang interaktif dapat mengembangkan teknik bertanya efektif atau melakuakan dialog kreatif dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa. Sifat pertanyaan dapat mengungkapkan sesuatu atau memiliki sifat inkuiri sehingga melalui pertanyaan yang diajukan, siswa dikembangkan kemampuannya kea rah berfikir kreatif dalam menghadapi sesuatu. Beberapa komponon yang harus dikuasai oleh guru dalam menyampaikan pertanyaan yaitu pertanyaan harus mudah dimengerti oleh siswa, memberi acuan, pemusatan perhatian, pemindahan giliran dan penyebaran, pemberian waktu berpikir kepada siswa serta pemberian tuntutan. Sedangkan jenis pertanyaan untuk mengembangkan model dialog kreatif ada enam jenis yaitu : pertanyaan mengingat, mendeskripsikan, menjelaskan, sintesis, menilai dan pertanyaan terbuka. Untuk meningkatkan interaksi dalam proses belajar mengajar, guru hendaknya mengajukan pertanyaan dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan jawaban dan menjadi dinding pemantul atas jawaban siswa. Sementara itu Ahmadi (1984;35) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam suatu usaha, dalam hal ini hasil belajar berupa perwujudan prestasi belajar siswa yang dapat dilihat pada nilai setiap mengikuti tes hasil belajar.

2.      Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang diatas, maka dirumuskan masalah :
1). Apakah yang dimaksud model pembelajaran interaktif ?
2). Bagaimana karakteristik model pembelajaran tersebut ?
3). Untuk siapakah tujuan dan manfaat model pembelajaran tersebut ?
4). Berapa banyak langkah-langkah model pembelajaran tersebut ?

3.      Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1). Menjelaskan hakikat model pembelajaran interaktif.
2). Menjelaskan karakteristik model pembelajaran interaktif.
3). Menyebutkan tujuan dan manfaat model pembelajaran interaktif.
4). Menyebutkan langkah-langkah model pembelajaran interaktif.


BAB II
PEMBAHASAN

1.      Hakikat Model Pembelajaran Interaktif
Secara khusus, istilah model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan. Sunarwan (1991) dalam  Sobry Sutikno (2004 :15) “Mengartikan model merupakan gambaran tentang keadaan  nyata.  Model pembelajaran atau model mengajar sebagai suatu rencana atau pola yang digunakan dalam mengatur materi pelajaran, dan memberi petunjuk kepada mengajar di kelas dalam setting pengajaran. Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar”.
            “ Model pembelajaran interaktif sering dikenal dengan nama pendekatan  pertanyaan anak. Model ini dirancang agar siswa akan bertanya dan kemudian menemukan jawaban pertanyaan mereka sendiri. Meskipun anak-anak mengajukan pertanyaan dalam kegiatan bebas, pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terlalu melebar dan seringkali kabur sehingga kurang terfokus.” (Faire & Cosgrove dalam Harlen, 1992).
Model pembelajaran Interaktif adalah suatu cara atau teknik pembelajaran yang digunakan guru pada saat menyajikan bahan pelajaran dimana guru pemeran utama dalam menciptakan situasi interaktif yang edukatif, yakni interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan dengan sumber pembelajaran dalam menunjang tercapainya tujuan belajar. (Huda, A., (2012))
Kondisi belajar mengajar yang interaktif adalah adanya minat dan perhatian siswa dalam belajar, yang merupakan faktor utama penentu derajat keaktifan siswa.

2.      Karakteristik Pembelajaran Interaktif
Usman.M.Uzer (1990), “mengatakan bahwa pola interaksi optimal antara guru dan siswa, antara siswa dan guru dan antara siswa dan siswa merupakan komunikasi multiarah yang sesuai dengan konsep siswa aktif. Sebagaimana yang dikehendaki para ahli dalam pendidikan modern, hal ini sulit terjadi pada pelaksananannya karena pada umumnya interaksi hanya terjadi antar siswa pandai dan guru. Agar siswa termotivasi dalam komunikasi multiarah, maka guru perlu memilih strategi pembelajaran yang menyenangkan.”
Sebagaimana pendapat Murray (1984) yang menyatakan : “Hal-hal yang bersifat menyenangkan dapat menggali dan mengembangkan motivasi siswa. Motivasi siswa dipengaruhi taraf kelsulitan materi. Ini berarti motivasi dapat berkurang apabila materi pembelajaran mempunyai taraf kesulitan yang tinggi atau sebaliknya. Tetapi dapat juga taraf kesulitan justru tergantung pada motivasi siswa.”
 Hal tersebut didukung oleh Sagimun dan Bimo Walgito (1983) yang menyatakan bahwa : “Untuk membangkitkan emosi intelektual, siswa diberi semacam permainan-permainan atau teka-teki atau cerita-cerita yang berkaitan dengan materi yang hndak diajarkan”.
Murray dan Bimo Wlgito (1983) menyatakan bahwa : “Siswa usia anak-anak senang belajar hal-hal yang nyata, dan yang menyenangkan. Guru dalam proses belajar mengajar yang interaktif dapat mengembangkan teknik bertanya efektif atau melakuakan dialog kreatif dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa. Sifat pertanyaan dapat mengungkapkan sesuatu sehingga melalui pertanyaan yang diajukan, siswa dikembangkan kemampuannya kearah berfikir kreatif dalam menghadapi sesuatu.”
Beberapa komponen yang harus dikuasai oleh guru dalam menyampaikan pertanyaan yaitu :
·         Pertanyaan harus mudah dimengerti oleh siswa.
·         Memberi acuan.
·         Pemusatan perhatian
·         Pemindahan giliran dan penyebaran.
·         Pemberian waktu berpikir kepada siswa serta pemberian tuntutan.
Sedangkan jenis pertanyaan untuk mengembangkan model dialog kreatif ada enam jenis yaitu : pertanyaan mengingat, mendeskripsikan, menjelaskan, sintesis, menilai dan pertanyaan terbuka. Untuk meningkatkan interaksi dalam proses belajar mengajar, guru hendaknya mengajukan pertanyaan dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan jawaban dan menjadi dinding pemantul atas jawaban siswa.
Sementara itu Ahmadi (1984;35) mengemukakan bahwa : “Hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam suatu usaha, dalam hal ini hasil belajar berupa perwujudan prestasi belajar siswa yang dapat dilihat pada nilai setiap mengikuti tes hasil belajar.”
Pembelajaran dapat dikatakan interaktif jika para siswa terlibat secara aktif dan positif baik mental maupun fisik dalam keseluruhan proses kegiatan pembelajaran. Suparman (1997) mengemukakan karakteristik pembelajaran interaktif yaitu :
Ø  Terdapat variasi kegiatan baik klasikal, kelompok maupun perorangan.
Ø  Keterlibatan mental (pikiran dan perasaan) siswa yang tinggi.
Ø  Guru berperan sebagai fasilitator belajar, nara sumber (resource person), manajer kelas yang demokratis.
Ø   Menerapkan pola komunikasi banyak arah.
Ø  Suasana kelas yang fleksibel, demokratis dan menantang dab tetap terkendali oleh tujuan yang telah ditetapkan.
Ø  Potensi dapat menghasilkan dampak pembelajaran (inntructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect).
Ø  Dapat digunakan didalam dan atau diluar kelas/ruangan.
Dengan melihat data diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristik model pembelajaran interaktif adalah :
v  Guru bertanya pada siswa untuk mencari dan menulis atau mengajukan pertanyaan seputar materi yang akan dibahas.
v  Pola interaksi optimal antara guru dan siswa, antara siswa dan guru dan antara siswa dan siswa. (Usman.M.Uzer (1990))
v  Anak akan Menemukan jawaban pertanyaan mereka sendiri. (Faire & Cosgrove dalam Harlen, 1992).
3.      Tujuan dan Manfaat
Tujuan :
        i.            Menghilangkan dinding pemisah guru dan siswa
      ii.            Menggali dan memanfaatkan potensi siswa secara optimal
    iii.            Menjalin kemitraan guru dan siswa
    iv.            Mempermudah penyerapan informasi
      v.            Suasana menyenangkan “fun.
    vi.            Memberikan kesempatan siswa untuk belajar secara optimal . (Suprayekti (2003: 35))

Manfaat :
        i.            Siswa belajar mengajukan pertanyaan, mencoba merumuskan pertanyaannya dan mencoba menemukan jawaban terhadap pertanyaannya sendiri dengan melakukan kegiatan penyelidikan. Dengan cara itu diharapkan siswa atau anak menjadi kritis dan aktif belajar.
      ii.            Untuk dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi pengembangan keilmuan terutama dibidang pengajaran PKN.
    iii.            Siswa dapat mengetahui sejauh mana kemampuan yang mereka miliki dalam memahami pelajaran. (kornelius, 2012)

4.      Langkah-langkah Model Pembelajaran Interaktif
“Guru perlu mengambil langkah khusus untuk mengumpulkan, memilah, dan mengubah  pertanyaan-pertanyaan tersebut ke dalam kegiatan khusus. Pembelajaran interaktif merinci langkah-langkah ini dan menampilkan suatu struktur untuk suatu pelajaran  PKN  yang melibatkan pengumpulan dan pertimbangan terhadap pertanyaan-pertanyaan siswa sebagai pusatnya” (Harlen, 1992:48-50). 
Model pembelajaran interaktif memiliki lima langkah. Langkah-langkah penerapan model pembelajaran Interaktif diawali dengan  : (Irsyadi, 2011)
A.    Tahap pengantar. Guru mengorganisasikan kelas dan meminta pertanyaan seputar materi yang akan di pelajari.
B.     Tahap aktivitas atau pemecahan masalah. Siswa mencari sendiri jawaban seputar pertanyaan yang diajukan dengan cara melihat buku atau media yang lain. Namun tetap dalam pengawasan guru.
C.     Tahap saling membagi dan diskusi. Siswa memberikan informasi kepada rekannya seputar jawaban yang dia temukan.
D.    Tahap meringkas. Siswa membuat catatan apa yang dipelajari pada saat itu.
E.     Tahap Refleksi, pada pertemuan  berikutnya di  kelas  dibahas hasil penyelidikan mereka, dilakukan pembandingan untuk memantapkan hal-hal yang sudah jelas dan memisahkan hal-hal yang masih perlu diselidiki lebih jauh.


5.      Tahapan Implementasi Terhadap Pembelajaran PKN
Disini kami memiliki contoh kasus pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran interaktif terhadap pembelajaran PKN di SD.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATERI PKN  SD

                  Pada awal penerapan model pembelajaran interaktif dengan kerja kelompok, guru masih sulit membuat desain pembelajarannya. Namun setelah melakukan diskusi dengan pembimbing dan guru observer tentang kekurangan dan kelebihan guru dalam melaksanakan pembelajaran, dan para pengamat dan peneliti memberikan masukan dan saran perbaikan serta antisipasi apabila menghadapi kendala saat melaksanakan pembelajaran, guru dapat membuat desain pembelajaran dengan baik.
                  Pada penerapan model pembelajaran interaktif, awalnya kegiatan guru..sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran. Namun beberapa saat kemudian guru kurang percaya diri dan kegiatan kembali pada kegiatan konvensional yang biasa dilakukannya, yaitu menjelaskan materi pelajaran. Namun setelah beberapa kali melaksanakan pembelajaran dan berdiskusi dengan para pengamat, guru..sudah lebih baik penampilannya dan lebih percaya diri. Sementara itu siswa juga sudah terbiasa dengan model pembelajaran yang diterapkan guru.
                  Setelah beberapa kali mengalami proses pembelajaran yang diterapkan guru, kinerja siswa semakin meningkat. Siswa aktif melakukan diskusi dan kerja kelompok. Sebelum pembelajaran dimulai siswa telah siap dengan tugas yang diberikan guru pada pembelajaran sbelumnya. Kinerja belajar peserta didik dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran interaktif dengan kerja kelompok meningkat. Peserta didik sangat antusias membahas topik dalam dikusi dan berusaha menjawab dan menemukan informasi tentang topik. Peserta didik aktif melakukan diskusi kelompok untuk mencari tahu jawaban dari pertanyaan yang diajukan sebelumnya. Kerja kelompok dapat memperbaiki dan meningkatkan kinerja belajar peserta didik dan kreativitas peserta didik meningkat. Peserta didik berusaha untuk belajar lebih giat agar dapat menemukan dan membuat pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan saat pembelajaran Matematikaberikutnya.
                  Dengan kerja kelompok, siswa dapat saling bertukar informasi dengan sesama anggota kelompok. Peserta didik aktif mengerjakan tugas sesuai dengan beban dan tanggung jawab yang diberikan ketua kelompok. Setiap anggota kelompok dapat bertanya kepada anggota lainnya jika dirinya belum paham betul dengan tugas dan tanggung jawabnya serta anggota kelompok lain yang lebih pandai dapat menjelaskan sehingga semua anggota kelompok memiliki persepsi dan pendapat yang sama tentang topik yang dibahas.
                  Setelah beberapa kali mengalami pembelajaran interaktif, peserta didik sudah terbiasa dengan model pembelajaran tersebut. Setiap pembelajaran PKN peserta didik selalu siap dengan tugas pekerjaan rumahnya dan siap menyerahkannya kepada guru di kelas. Dalam pembelejaran PKN peserta didik aktif terlibat dalam diskusi dan kerja kelompok. Tidak ada siswa yang bermalas-malasan atau diam saja saat diskusi dan kerja kelompok. Secara cekatan mereka melakukan diskusi dan kerja kelompok. Semua peserta didik sudah mengetahui tugas dan tanggung jawabnya masing-masing dalam kelompok. Mereka kompak dan diantara mereka tidak ada yang saling menyalahkan atau merasa dirinya lebih pintar dari teman yang lainnya.
                  Kreativitas peserta didik yang terpelihara baik sangat mendukung peningkatan prestasi belajarnya. Kinerja guru meningkat dan mereka sudah dapat mengatasi kendala yang timbul saat penerapan pembelajaran interaktif, antara lain dengan membaca banyak buku referensi PKN selain buku yang dimiliki peserta didik dan menyiapkan tugas siswa berikut pedoman penilaian dengan baik.
                   Kendala yang dihadapi guru dalam menerapkan model pembelajaran interaktif dengan kerja kelompok adalah bahwa peserta didik yang merasa pandai tidak mau bekerja sama dengan teman yang tidak pandai. Guru sulit mempersatukan mereka dalam sebuah kelompok. Setelah diberikan pengarahan tentang pentingnya kerja sama dan saling berbagi, barulah siswa mau bergabung dalam sebuah kelompok untuk berdiskusi dan bekerja sama.
                 
BAB III
PENUTUP

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan :
Model pembelajaran interaktif adalah Model pembelajaran yang sering dikenal dengan nama pendekatan  pertanyaan anak. Model ini dirancang agar siswa akan bertanya dan kemudian menemukan jawaban pertanyaan mereka sendiri. Meskipun anak-anak mengajukan pertanyaan dalam kegiatan bebas, pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terlalu melebar dan seringkali kabur sehingga kurang terfokus. (Faire & Cosgrove dalam Harlen, 1992)
Karakteristik model pembelajaran interaktif adalah :
v  Guru bertanya pada siswa untuk mencari dan menulis atau mengajukan pertanyaan seputar materi yang akan dibahas.
v  Pola interaksi optimal antara guru dan siswa, antara siswa dan guru dan antara siswa dan siswa. (Usman.M.Uzer (1990))
v  Anak akan Menemukan jawaban pertanyaan mereka sendiri. (Faire & Cosgrove dalam Harlen, 1992).
Model pembelajaran interaktif di siapkan untuk membantu atau menambah wawasan pngetahuan bagi guru dan agar anak pun dapat mengukur kemampuannya sampai selebih mana.
Terdapat lima langkah model pembelajaran interaktif. (irsyadi, 2012)
·         Tahap pengantar.
·         Tahap aktivitas atau pemecahan masalah.
·         Tahap saling membagi dan diskusi.
·         Tahap meringkas.
·         Tahap refleksi.



DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, Syaiful Bahri. 1998. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: Rineka Cipta

Harlen Lestari Mikarsa dkk, 1992 Pendidikan Anak di SD : Universitas Terbuka

interaktif. Diakses tanggal 11 November 2013

Irsyadi, 2011. Penerapan model pembelajaran interaktif.
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/13842. Diakses tanggal 09 Nopember 2013

Kornelius, (2012). Penerapan metode kelompok interaktif dalam meningkatkan hasil
Balajar siswa pada mata pelajaran PKN  kelas VI SD Negri 033 awo awo kabupaten luwu utara. http://pendidikannegeriku.wordpress.com/2012/04/21/.  Diakses tanggal 10 Nopember 2013

Maesaroh, Imas. 2010. Pendekatan dan metode model pembelajarna PKN SD.

Mulyana, A. 2012. Model pembelajaran interaktif.

Wahyuningsih, M. 2012. Contoh jurnal untuk PTK.
 W. Bimo , Ahmadi, 1989, Teori-teori Belajar, Jakarta : Erlangga.

Suprayekti. (2003:35). Seminar Metode Pembelajaran. Hand Out mahasiswa KKN PPL
            UNY.

Sobry, S., (2004). Model Pembelajaran Interaksi Sosial, Pembelajaran Efektif dan
Retorika :NTP Press. Mataram

Udin S. Winataputra, 2007 Materi dan Pembelajaran IPS SD : Universitas Terbuka.


Usman, Uzer, (2000). Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosda karya.


NN. (2012). Model pembelajaran interaktif.













RENCANA PROSES PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan                : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran                      : Pendidikan Kewarganegaraan         
Kelas / Semester                     : V / 1
Pokok Bahasan                     : Menjaga Keutuhan Negara Indonesia
Sub Pokok Bahasan              : Persatuan dan Kasatuan Indonesia
Alokasi Waktu                       : 2 x 35 menit
1.      Standar Kompetensi             :
1.1          Mamahami Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2.      Kompetensi Dasar                 :
1.2          Mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3.      Indikator :
Ø  Menggambarkan Wilayah Indonesia.
Ø  Menjelaskan Pentingnya Berperan Serta Dalam Menjaga Keutuhan Indonesia.
Ø  Menguraikan Cara Berperan Serta Dalam Menjaga Keutuhan Indonesia.

4.      Tujuan Pembelajaran
Melalui Metode Diskusi, Siswa Dapat Menguraikan Pentingnya Menjaga Keutuhan NKRI Dengan Tepat.

5.      Materi Pokok
·           Wilayah Indonesia.
·           Berperan Aktif Dalam Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

6.      Model, Metode, Media dan Sumber Belajar.
Model : Model Pembelajaran Interaktif.
Metode : Diskusi dan Penugasan.
Media : Proyektor.
Sumber : Buku Paket Pendidikan Kewarganegaraan Kelas V SD Penulis : Setiati Widiastuti

7.      Langkah-langkah Pembelajaran
Tahap
Waktu
Kagiatan Guru
Kegiatan Siswa
Kegiatan Awal
3 Menit
Guru masuk kedalam ruang kelas dan memberi salam
Siswa menjawab salam guru dan telah siap untuk mengikuti pembelajar dengan ciri buku catatan dan alat tulis telah berada diatas meja.

3 menit
Guru bertanya kehadiran siswa kepada ketua murid
Ketua murid mengecek dan menjawab pertanyaan guru.
Tahap Pengantar
3 menit
Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok kecil.
Siswa berkumpul dengan anggota kelompoknya.

3 menit
Guru Menulis kata “ Menjaga Keutuhan Indonesia” pada white board
Siswa memperhatikan guru

10 Menit
Guru meminta siswa untuk membuat pertanyaan seputar menjaga kesatuan NKRI
Siswa membuat pertanyaan pada kertas dengan aturan satu kelompok satu kertas dan satu orang satu pertanyaan.

3 menit
Guru meminta siswa untuk mengumpulkan semua pertanyaan.
Perwakilan kelompok mengumpulkan pertanyaan dimeja guru.

20 menit
guru menjelaskan materi.
Siswa mendengarkan guru.
Tahap Aktivitas atau pemecahan masalah
10 menit
Guru memilah soal dan membagikan soal yang telah dibuat siswa kepada setiap kelompok .
Siswa mencari jawaban dari setiap soal yang mereka dapatkan dengan cara berdiskusi dengan anggota kelompoknya.
Tahap saling membagi dan diskusi
2 menit
Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.
Siswa membacakan jawaban didepan kelas.
Tahap meringkas
10 menit
Guru meminta siswa untuk menulis materi di buku catatan.
Siswa menulis.
Tahap refleksi
5 menit
Guru bertanya pada siswa tentang materi yang telah diajarkan dengan cara bertanya “ belajar apa kita hari ini ?”
Siswa menjawab pertanyaan dari guru.     




1 menit
Guru meminta siswa untuk istirahat.
Siswa beristirahat diluar kelas.

8.      Evaluasi
Prosedur Tes : Tes Proses
Jenis Tes : Tertulis
Bentuk Tes : Isian
Alat Tes : Soal Evaluasi
Instrumen Tes : Proses
No
Nama
Keaktifan
Kerjasama
Ketepatan
A
B
C
D
A
B
C
D
A
B
C
D
1













2













3













4













5













Jumlah












Jumlah Dalam %













Ket :
A = 80 – 100 (Baik Sekali)
B = 70-80 (Baik)
C = 60-70 (Cukup)
D = < 60 ( Kurang)




SOAL EVALUASI
1. NKRI adalah kependekan dari....
2. Cara kita menjunjung tanah air indonesia adalah dengan cara menjaga ...
3. Cara-cara sederhana untuk turut berperan menjaga keutuhan Indonesia adalah dengan....
4. Dari sabang sampai merauke berjajar pulau pulau , artinya Indonesia terdiri atas.......
5. Cara seorang murid menjaga kesatuan NKRI adalah ............
KUNCI JAWABAN
1. Negara Kesatuan Republik Indonesia
2. Keutuhan Negara kesatuan indonesia
3. Mentaati peraturan, saling menghormati perbedaan.
4. Pulau pulau yang amat banyak.
5. Dengan cara belajar dengan tekun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar